Sumbarpro
Beberapa waktu belakangan ini, bersepeda menjadi olahraga yang digemari oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang yang berusia cukup lanjut.
Tidak hanya bersepeda di dalam kota, tapi ada juga yang bersepeda hingga jauh ke luar kota. Wow!
Bersepeda tidak hanya sekedar untuk bersenang-senang, tapi juga memiliki dampak positif untuk kesehatan tubuh lho, healthy people.
Memperbaiki kardiovaskular
Dengan bersepeda, kinerja jantung, paru-paru, dan sistem sirkulasi darah akan meningkat. Jika sistem peredaran darah atau kardiovaskular dalam kondisi yang baik, risiko terkena stroke, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi akan makin rendah.
Meningkatkan kekuatan otot
Ketika bersepeda, hampir semua otot tubuh digunakan. Jika dilakukan secara rutin, maka otot menjadi kuat dan fleksibel. Koordinasi dan keseimbangan tubuh juga ikut terlatih.
Sikut, lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan adalah beberapa sendi yang otomatis bekerja saat bersepeda. Pergerakan yang baik pada persendian akan membuatnya makin fleksibel.
Tubuh yang aktif, kardiovaskular yang baik, dan otot terlatih akan meningkatkan metabolisme tubuh dan pembakaran kalori. Kombinasikanlah dengan pola makan gizi seimbang supaya berat badan dapat terjaga dengan baik.
Saat bersepeda, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin. Hormon ini memicu rasa nyaman dan suasana hati yang positif dan bisa mengurangi rasa sakit.
Rasa nyaman dalam tubuh akan mengurangi beban pikiran atau stress yang mungkin sedang dialami.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika healthy people hendak melakukan olahraga bersepeda.
Pastikan sepeda dalam kondisi baik. Periksa kondisi ban dan rem apakah berfungsi dengan baik.
Menggunakan pelindung kepala, siku, lutut untuk terhindar dari cedera yang fatal jika misal terjatuh.
Gunakan baju berwarna terang, pasang lampu pada sepeda supaya dapat terlihat oleh pengguna jalan yang lain.
Patuhi etika berkendara dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku.
Bersepeda adalah olahraga yang relatif aman dilakukan oleh anak-anak hingga lansia. Namun, setiap pesepeda harus memahami batas kemampuan fisiknya sendiri agar tidak collapse saat bersepeda.
Sebelum bersepeda persiapkan diri dengan tidur yang cukup (minimal 6 jam), mengisi perut sebelum bersepeda, minum air yang cukup secara kontinyu.
Bagi pesepeda berusia di atas 50 tahun disarankan menggunakan heart rate monitor (alat pengukur detak jantung).
Dan yang paling penting adalah mengukur kemampuan diri sendiri, jangan memaksakan diri jika dirasa masih belum mampu. Selamat bersepeda, healthy people! (ak/*)