Sumbarpro
Pernahkah Healthy People berdonor darah? Donor darah merupakan aktivitas memberikan atau menyumbangkan darah secara sukarela.
Menyumbangkan sebagian darah untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan menjadi suatu sumbangan berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Siapa yang seharusnya berdonor darah? Info dari PMI menyebutkan setiap delapan detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia.
Artinya kebutuhan persediaan darah cukup besar. Nah, oleh sebab itu jika kamu memenuhi persyaratan sebagai pendonor darah, yuk segera berdonor. Apa saja persyaratan sebagai pendonor?
- Sehat jasmani dan rohani
- Usia 17 sampai dengan 65 tahun.
- Berat badan minimal 45 kg.
- Tekanan darah: sistole 100 ā 170, diastole 70 ā 100
- Kadar haemoglobin 12,5g% s/d 17,0g%
- Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun)
Namun, demi menjaga kesehatan dan keamanan darah, jika kamu memiliki kondisi seperti:
- alkoholik,
- penyakit hepatitis,
- diabetes militus,
- epilepsi,
- kelompok masyarakat risiko tinggi terkena AIDS
- mengalami sakit seperti demam atau influenza,
- baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari,
- pernah menerima transfusi kurang dari setahun atau belum setahun menato, menindik, akupunktur, hamil atau sedang menyusui,
maka untuk sementara waktu tidak dapat menjadi donor ya.
Selain dari sisi kemanusiaan, donor darah memiliki banyak manfaat bagi tubuh pendonor itu sendiri lho. Dengan melakukan donor darah, kamu bisa membantu memperlancar aliran darah, sehingga mencegah terjadinya penyumbatan arteri.
Menurut sebuah penelitian, dengan rutinĀ mendonorkan darah, risiko terkena serangan jantung bisa turun hingga 88 persen. Serta membuat tubuh jarang terkena sakit, terhindar dari kanker, stroke, dan serangan jantung.
Dengan rutin melakukan donor darah, kadar zat besi dalam darah tetap tetap terjaga normal.
Sebelum berdonor, pastikan tidur yang nyenyak di malam sebelum mendonor. Makan, banyak minum seperti jus, susu sebelum mendonor. Rileks saat mendonor, dan banyak minum setelahnya.
Pada umumnya, donor darah sangat aman dan tidak berbahaya bagi tubuh.
Namun, terkadang ada orang yang merasakan efek samping donor darah seperti terdapat memar di daerah bekas suntikan untuk pengambilan darah, pusing dan serta nyeri pada lengan bekas suntikan.
Tidak perlu khawatir, kamu tetap dapat melanjutkan kegiatan setelah mendonor, asal hindari aktivitas fisik yang berat.
Tunggu apalagi Healthy People? Yuk, berdonor darah! (ak/*)